REVIEW JURNAL
PENGANTAR TEKNOLOGI DIGITAL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknologi Digital
Disusun Oleh: Kelompok 7
Ferdinansyah | (182230222) |
Bella Puspita | (182230123) |
Naufal Fitra Lukiana | (182230210) |
Rahadatul Putri Inayah | (182230069) |
Kelas 1 LD
PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK
UNIVERSITAS LOGISTIK DAN BISNIS INTERNASIONAL
2023
Judul | IDENTIFIKASI RISIKO PADA PROSES OUTGOING DI PT ANGKASA PURA LOGISTIK SEMARANG MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK (HOR) |
Jurnal | |
Volume dan Halaman | Vol. 8 No.3, 127-137 |
Tahun | Desember, 2022 |
Penulis | Tulus Martua Sihombing, Anida Wafiq Adawiyah |
Reviewer | Ferdinansyah (182230222@std.ulbi.ac.id) Bella Puspita (182230123@std.ulbi.ac.id) |
Tanggal | 30 Desember 2023 |
Abstrak Penelitian | Artikel tersebut membahas tentang identifikasi risiko pada proses Outgoing di PT Angkasa Pura Logistik yaitu perusahaan yang merupakan bagian dari pengembangan bisnis PT Angkasa dengan fokus di bidang logistik yang berupa pengiriman barang dengan cargo pada Terminal Kargo bandar udara Ahmad Yani Semarang dengan beberapa sumber masalahnya yaitu lamanya proses outgoing barang, kesalahan dalam memasukkan data, kelebihan barang dengan total booking, adanya ketidaksesuaian dimensi barang, kurangnya kelengkapan dokumen, dan ada barang yang tidak lulus X-Ray, Metode Penelitian yang digunakan adalah House Of Risk yang terbagi menjadi 2 bagian HOR yaitu HOR 1 dengan fungsi menetapkan prioritas pada risiko atau pada penyebabnya dan HOR 2 dengan fungsi menetapkan prioritas strategi mitigasi yang efektif, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 saran aksi mitigasi dari 5 aksi mitigasi yang memungkinkan untuk dapat diterapkan. |
Latar Belakang | PT. Angkasa Pura I (persero) atau AP 1 adalah perusahaan BUMN yang menangani pelayanan bandara udara dan lalu lintas udara. Setelah mengambil keuntungan dari layanan ini, AP 1 membentuk anak perusahaan baru di bidang logistik, PT. Angkasa Pura Logistik (APLog). Awalnya didirikan sebagai unit bisnis strategis untuk mendukung operasional bandara, tetapi kemudian berkembang menjadi rantai pasokan logistik terbaik di Indonesia. Perusahaan logistik pasti memiliki sistem untuk mengisi, membayar, dan mengirimkan barang. Proses-proses ini memiliki risiko yang dapat mengganggu proses operasional. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan proses outgoing di Terminal Kargo Bandara Ahmad Yani Semarang. Jadi latar belakangnya adalah perlu untuk mengidentifikasi risiko dalam proses pengiriman barang outgoing di Terminal Kargo Bandara Ahmad Yani Semarang. Ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat mengganggu proses operasional dan untuk mengurangi risiko. |
Tujuan Penelitian | Tujuan penelitian ini, berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dijelaskan dalam artikel, adalah sebagai berikut: 1. Menentukan peristiwa risiko utama (risiko) dan faktor penyebabnya (risiko) dalam proses outgoing cargo di Terminal Kargo Bandara Ahmad Yani Semarang; 2. Menentukan tingkat risiko dan kemungkinan terjadinya setiap risiko dan faktor penyebabnya; dan 3. Menentukan metode mitigasi risiko yang paling efektif untuk menangani risiko-risiko tersebut berdasarkan analisis menggunakan metode House of Risk (HOR). Jadi, tujuan utamanya adalah untuk menemukan risiko yang mungkin terjadi selama proses outgoing cargo dan kemudian menemukan strategi mitigasi risiko terbaik dengan menggunakan metode HOR. |
Metode Penelitian | Pada permasalahan ini House Of Risk (HOR) sangat tepat untuk memecahkan permasalahannya, model HOR memiliki kaitan dengan FMEA yaitu untuk melakukan pengurangan resiko dengan HOR untuk mengutamakan agen resiko dan menetapkan tindakan yang paling efektif terhadap risiko yang terjadi (pujawan, 2009). HOR memiliki 2 macam yaitu house of risk 1 dan house of risk 2, house of risk 1 adalah menetapkan tingkatan prioritas pada resiko atau penyebabnya, sedangkan house of risk 2 adalah menetapkan prioritas yang strategi mitigasi yang di anggap efektif dalam mengambil keputusan. Langkah solusi yang pertama adalah membuat tebel identifikasi tentang apa saja yang terjadi, kemudian tabel yang kedua tentang mengenai penyebabnya. Setelah selesai lakukan observasi langsung dengan menanyakan karyawan-karyawan terminal kargo outgoing mengenai info tentang resiko tersebut. Kemudian setelah data terkumpul lanjutkan dengan metode hitung nilai HOR agar dapat memecahkan masalah dan mendapatkan aksi mitigasi yang memungkinkan untuk di laksanakan dan dapat mengurangi resiko. |
Hasil dan Pembahasan | Hasil dari penelitian ini pada metode HOR 1 diperoleh 10 data yaitu tentang risk event disertai dengan nilai severity dari setiap kejadian risiko dengan nilai severity paling tinggi yaitu 8 tentang kesalahan dalam menginput data, dan nilai severity paling rendah yaitu 4 tentang kesalahan manusia. Selanjutnya diperoleh 10 risk agent disertai dengan nilai occurance dari setiap kejadian risiko nilai occurance paling tinggi yaitu 8 tentang barang yang dikirim mengalami overload serta dokumen barang yang tidak lengkap, dan nilai occurrence paling rendah yaitu 4 tentang kurang teliti dalam mengukur volume barang. Pada hasil tabel Diagram Pareto didapat nilai ARP dengan mengurutkan dari paling besar hingga paling kecil didapatkan data terbesar yaitu dari A2 dan data terkecil yaitu A10, setelah pengurutan ARP dari yang tertinggi sampai terendah pada HOR 1 lalu dipilih 3 ARP tertinggi untuk melakukan pencarian metode mitigasi yang cocok untuk dapat mengurangi masalah tersebut. Selanjutnya melakukan pencarian korelasi antara aksi mitigasi sumber risiko yang terpilih dengan melakukan perhitungan nilai Total Effectifness atau TEK, perhitungan rasio Effectifness to Difficulty atau ETD, dan hasil nilai Effectifness to Difficulty, hasilnya diperoleh 3 saran aksi mitigasi dari 5 aksi mitigasi yang dapat memungkinkan mampu diterapkan dengan nilai ETD tertinggi dengan jumlah 4.369 pada aksi mitigasi ketiga yaitu pengecekan ulang yang menjadi aksi mitigasi prioritas. |
Kekurangan | 1. Ketidaksepakatan dalam identifikasi risiko Tim atau departemen yang terlibat dalam identifikasi risiko mungkin memiliki pandangan berbeda mengenai apa yang merupakan risiko besar. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan perbedaan pendapat dalam menentukan risiko yang paling penting. 2. Keterbatasan Data dan Informasi Identifikasi risiko memerlukan data dan informasi yang akurat dan lengkap. Keterbatasan data atau informasi yang tidak mencukupi dapat mempersulit penilaian risiko yang tepat. 3. Kurangnya Keterlibatan dan Partisipasi Stakeholder Identifikasi risiko yang efektif memerlukan partisipasi aktif dan keterlibatan berbagai pihak atau pemangku kepentingan terkait. Jika pemangku kepentingan tidak dilibatkan sepenuhnya, beberapa risiko mungkin terabaikan. 4. Tidak mencakup seluruh aspek proses keluar Identifikasi risiko mungkin tidak mencakup seluruh tahapan atau aspek proses keluar. Jika cakupan tidak dipilih secara tepat, risiko-risiko tertentu mungkin terabaikan. 5. Kurangnya pemahaman tentang rantai pasokan Proses keluar seringkali terkait erat dengan rantai pasokan, dan risiko di salah satu bagian rantai pasokan dapat berdampak signifikan pada keseluruhan proses keluar. Kurangnya pemahaman mengenai rantai pasokan dapat menghambat identifikasi risiko secara komprehensif. |
Kelebihan | 1. Mencegah Kerugian Finansial: Mengidentifikasi risiko dalam proses keluar membantu perusahaan mengidentifikasi potensi kerugian finansial yang dapat terjadi karena kesalahan atau masalah dalam suatu proses. Memahami risiko-risiko ini memungkinkan bisnis mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi potensi kerugian. 2. Meningkatkan efisiensi operasional: Memahami potensi risiko proses keluar memungkinkan bisnis mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional dan membantu proses berjalan lebih lancar. 3. Manajemen Sumber Daya: Identifikasi risiko membantu organisasi mengelola sumber dayanya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Dengan memahami risiko yang mungkin timbul, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif untuk mengatasi atau mengelola risiko tersebut. 4. Meningkatkan Kepatuhan dan Keamanan: Mengidentifikasi risiko dalam proses keluar membantu organisasi memastikan bahwa aktivitas mereka mematuhi peraturan dan pedoman yang berlaku. Hal ini meningkatkan tingkat kepatuhan dan keamanan organisasi terhadap berbagai peraturan. 5. Meningkatkan reputasi: Dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko secara tepat, perusahaan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya insiden atau kegagalan yang dapat merusak reputasinya. Sebaliknya, menunjukkan bahwa organisasi Anda mengelola risiko ini dengan baik dapat meningkatkan reputasi organisasi Anda. |
Kesimpulan | Kesimpulan jurnal ini menunjukkan hasil HOR 1 dan HOR 2 mengenai resiko pada proses outgoing terminal kargo PT angkasa pura logistik semarang telah teridentifikasi ada 10 risk agent dan 10 risk event pada proses outgoing. HOR 1 dari perhitungan nilai ARP paling tinggi, terdapat 3 agen resiko, dan untuk perhitungan nilai HOR 2 terdapat 5 aksi mitigasi dan juga 3 nilai tertinggi dari ETD yang di peroleh. Namun nilai yang paling tinggi untuk di jadikan sebagai aksi mitigasi prioritas dalam upaya menimalisir resiko selama proses outgoing dengan cara mengecek ulang semua proses outgoing yang sedang berlangsung. |