WAWASAN E-SPORT: PANDANGAN DALAM DUNIA GAMING PROFESIONAL

 

WAWASAN E-SPORT: PANDANGAN DALAM DUNIA GAMING PROFESIONAL

Karrigan (kiri), pemain esport profesional, memenangkan ajang esport terbesar di usia 32 tahun

Penulis= Muhammad Arief Purnomo_182230206

Esports, atau olahraga elektronik, mengacu pada video game kompetitif di tingkat profesional. Industri ini telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan turnamen dan liga besar yang menawarkan hadiah uang jutaan dolar dan menarik jutaan penonton. Bermula dari hobi yang sederhana, esports telah berkembang menjadi fenomena global, dengan para gamer dan tim profesional bersaing dalam berbagai permainan dan genre. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi logistik dan profitabilitas esports, serta budaya dan pertumbuhan industri ini.

MELIHAT BISNIS GAMING YANG KOMPETITIF

Salah satu aspek esports yang berkontribusi terhadap pertumbuhannya adalah meningkatnya popularitas platform streaming seperti Twitch dan YouTube, yang memungkinkan para gamer profesional menjangkau banyak penonton dan menghasilkan pendapatan melalui langganan dan sponsor. Platform-platform ini juga membantu mempopulerkan esports dan membuatnya lebih mudah diakses oleh khalayak yang lebih luas. Selain itu, pertumbuhan esports didorong oleh meningkatnya popularitas game seluler, yang memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi dan berkompetisi melalui ponsel mereka. Hal ini telah membantu memperluas jangkauan esports dan membuatnya lebih mudah diakses oleh khalayak global.

Orang-orang menonton esports karena mereka menikmati sensasi dan keseruan kompetisi. Esports mampu memberikan pengalaman menonton yang intens dan menegangkan. Pemain dan tim terampil yang berkompetisi dalam turnamen dan pertandingan berisiko tinggi adalah sesuatu yang disukai banyak orang. Rasa memiliki dan persahabatan menjadi alasan lain mengapa orang-orang mengikuti esports. Banyak pendukung esports yang senang mengikuti dan menyemangati tim dan atlet favorit mereka serta mengembangkan ikatan yang kuat dengan mereka. Rasa kebersamaan ini berpotensi menjadi daya tarik yang kuat bagi pemirsa dan membangun dasar penggemar yang setia dan bersemangat.

Salah satu contoh pertumbuhan esports adalah munculnya League of Legends Championship Series (LCS), yang merupakan liga profesional utama untuk game populer League of Legends. LCS telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan kumpulan hadiah yang lebih besar dan lebih banyak waktu yang berpartisipasi. Pada tahun 2020, LCS menghasilkan pendapatan lebih dari $10 juta dan menarik jutaan pemirsa.

Worlds 2022 memecahkan rekor League of Legends saat pertarungan T1 vs DRX menarik lebih dari 5,1 Juta penonton.

Indikator lain dari kebangkitan esports adalah meningkatnya keterlibatan organisasi dan tim olahraga tradisional. Misalnya, NBA telah mengembangkan liga profesionalnya sendiri untuk video game NBA 2K, yang telah menarik sponsor dan kolaborasi dari perusahaan-perusahaan besar. Hal ini menggambarkan semakin besarnya penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap esports sebagai olahraga yang sah.

Merek dan perusahaan kini menyadari potensi esports sebagai platform periklanan dan pemasaran. Salah satu contoh merek yang menggunakan esports untuk periklanan adalah Coca-Cola, yang mensponsori turnamen dan tim besar dalam upaya menjangkau audiens yang lebih muda dan paham teknologi. Selain itu, merek seperti Intel dan Logitech telah mensponsori para gamer dan acara profesional untuk mempromosikan produk dan layanan mereka. Cara lain perusahaan dan merek menggunakan esports untuk pemasaran dan periklanan adalah melalui iklan dalam game dan penempatan produk. Banyak game esports yang menampilkan iklan dan sponsor dalam game, yang memungkinkan perusahaan menjangkau audiens yang ditargetkan saat mereka terlibat aktif dalam game tersebut.

Mercedes dan SK Gaming bekerja sama dengan Saul Nash, perancang busana, untuk mendorong masa depan esports

Meskipun tim esports menyenangkan dan bermanfaat untuk dikelola, mereka juga memiliki sejumlah tantangan dalam hal biaya dan organisasi. Salah satu masalah yang mungkin dihadapi tim adalah biaya perjalanan ke turnamen dan pertandingan. Selain itu, ada masalah hukum yang perlu dipertimbangkan, seperti kontrak dan hak kekayaan intelektual. Organisasi esports juga perlu mempertimbangkan kesehatan fisik dan mental para pemainnya, karena bermain game profesional dapat menuntut fisik dan mental. Menanggapi bahwa para pemain mendapatkan dukungan dan sumber daya yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka sangat penting bagi keberhasilan organisasi esports mana pun.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, profitabilitas esports terus tumbuh, dengan industri ini diperkirakan akan mencapai pendapatan lebih dari $1 miliar pada tahun 2023. Salah satu contoh organisasi esports yang sangat menguntungkan adalah Team SoloMid (TSM), yang telah menghasilkan hadiah uang jutaan dolar dan sponsorship, dan bahkan telah membuka fasilitas pelatihannya sendiri. Melalui perencanaan dan administrasi yang ketat, organisasi ini telah membuktikan potensi kesuksesan di pasar esports. Namun tidak semua organisasi esports sesukses TSM. Renegades, misalnya, menderita secara finansial dan menghadapi tantangan hukum pada tahun 2018, yang mengakibatkan kematian tim tersebut. Hal ini menyoroti pentingnya administrasi dan perencanaan yang tepat untuk keberhasilan organisasi esports

MENGUNGKAPKAN SISI TERSEMBUNYI DARI ESPORTS YANG KOMPETITIF

Meskipun esports telah mendapatkan popularitas dan pengakuan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, esports juga memiliki sisi gelap yang sering diabaikan. Salah satu masalah utama dalam esports adalah kesehatan mental para pemain profesional. Tekanan yang kuat dan taruhan tinggi dalam permainan kompetitif dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.Misalnya, pemain profesional League of Legends, Chae "Piglet" Gwang-jin, berbicara secara terbuka tentang perjuangannya melawan depresi dan kecemasan dalam sebuah postingan blog. Dia menyatakan bahwa tekanan terus-menerus untuk tampil di level tinggi dan ketakutan kehilangan tempatnya di tim berdampak buruk pada kesehatan mentalnya. Hal ini bukanlah sebuah kejadian yang terjadi satu kali saja, karena banyak pemain esports profesional yang melaporkan permasalahan serupa.

Masalah lain dalam eSports adalah perjudian. Dengan semakin populernya esports, perjudian ilegal pada pertandingan telah menjadi masalah besar. Salah satu contoh paling populer dari skandal pengaturan pertandingan di esports terjadi pada tahun 2015, ketika lima pemain profesional dari tim iBuyPower dilarang bermain kompetitif seumur hidup setelah diketahui bahwa mereka mengadakan pertandingan dengan ketidakseimbangan skin, virtual in-item game dengan nilai dunia nyata.Skandal tersebut menyebabkan kemarahan di kalangan penggemar dan merusak reputasi tim dan industri secara keseluruhan.

 

BUDAYA

Selain logistik dan profitabilitas esports, penting juga untuk mempertimbangkan budaya industrinya. Esports telah mengembangkan budaya uniknya sendiri, dengan bahasa, norma, dan nilai-nilainya sendiri.

Salah satu aspek budaya esports adalah pentingnya kerja tim dan kolaborasi. Di sebagian besar game esports, pemain harus bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif agar berhasil. Penekanan pada kerja tim dan kolaborasi dapat membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa yang dimiliki antara pemain dan penggemar.

Budaya esports juga menghargai keterampilan, dedikasi, dan kerja keras. Gamer profesional sering kali melakukan latihan dan pelatihan berjam-jam untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan kinerja mereka. Dedikasi terhadap peningkatan dan keunggulan adalah bagian penting dari budaya esports

Aspek lain dari budaya esports adalah pentingnya inklusivitas dan keberagaman. Banyak organisasi dan tim esports berupaya menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi para pemain dan penggemar dari semua latar belakang dan identitas. Penekanan pada keberagaman dan inklusivitas dapat membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepemilikan dalam industri esports.

Secara keseluruhan, budaya esports merupakan faktor penting dalam kesuksesan dan profitabilitas industri ini. Dengan merangkul tim kerja, dedikasi, dan inklusivitas, organisasi esports dapat menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung yang mendorong pertumbuhan dan kesuksesan.

APAKAH INI OLAHRAGA NYATA?

Ada stigma yang melekat pada bermain video game, dimana sebagian orang hanya berpikir membuang-buang waktu atau menurunkan produktivitas. Namun stigma ini salah arah dan tidak adil. Penelitian telah menunjukkan bahwa video game sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, meningkatkan kesadaran spasial dan kemampuan multitasking, serta meningkatkan interaksi sosial. Selain itu, video game dapat memberikan pengungsi dari kenyataan dan berfungsi sebagai bentuk pelepasstres. Sama seperti hobi atau aktivitas lainnya, video game tidak boleh dihakimi atau distigmatisasi. Mereka dapat dinikmati secukupnya dan dapat memberikan kenikmatan dan manfaat bagi mereka yang terlibat di dalamnya. Selain itu, ada juga yang membahas mengenai apakah pemain esports harus dianggap sebagai atlet, mengingat mereka tidak melakukan aktivitas fisik seperti atlet tradisional. Namun ada beberapa argumen yang mendukung pengklasifikasian pemain esports sebagai atlet.

Para pemain esports berusaha keras untuk menjadi yang terbaik. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka, serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Dedikasi dan disiplin ini mirip dengan atlet tradisional.

Selain itu, para pemain esports menghadapi tingkat tekanan dan persaingan yang sama seperti atlet tradisional. Mereka harus mampu menangani tuntutan mental dan emosional menjadi seorang atlet profesional.

 

PashaBiceps membuktikan bahwa esports dan kebugaran dapat hidup berdampingan di level tertinggi dengan mendominasi kompetisi dengan tetap menjaga fisik yang bugar.


Selain itu, para pemain esports juga mungkin menghadapi tantangan fisik karena terlalu lama duduk dan menatap layar komputer. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada mata dan punggung, dan beberapa pemain bahkan mengalami sindrom terowongan karpal karena jadwal bermain game mereka yang intens. Misalnya, seorang gamer profesional mungkin menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari bermain game untuk berlatih menghadapi turnamen besar, dan fokus yang intens pada layar ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik.

Secara keseluruhan, tuntutan kompetisi esports dan dedikasi serta disiplin yang diperlukan untuk prestasi di tingkat profesional memperjelas bahwa pemain esports harus dianggap sebagai atlet. Pengakuan terhadap para pemain esports sebagai atlet juga akan memberi mereka dukungan dan sumber daya yang setara dengan atlet tradisional, termasuk akses terhadap perawatan medis dan fasilitas pelatihan.

KESELURUHAN

 Kesimpulannya, logistik dan profitabilitas esports sangatlah penting, namun industri ini terus tumbuh dan berkembang berkat aksesibilitas dan popularitasnya yang semakin meningkat. Dengan manajemen dan perencanaan yang tepat, organisasi esports bisa menjadi sangat sukses dan menguntungkan.Namun, penting bagi industri ini untuk mengatasi dan mengatasi tantangan dan masalah etika yang menghadangnya, seperti pengaturan pertandingan, untuk memastikan kelangsungan dan keberhasilan jangka panjang.

LihatTutupKomentar

Review : Perencanaan rute dan jadwal pengiriman es kristal untuk meminimasi biaya distribusi di PT Bandung Ice.

  Judul Perencanaan rute dan jadwal pengiriman es kristal untuk meminimasi biaya distribusi di PT Bandung Ice. ...