Semua yang Perlu Diketahui Tentang Rantai Pasok Pada Fashion
RANTAI PASOK PADA FASHION
Ketika Anda mempertimbangkan pakaian dalam inventaris perusahaan Anda, apakah Anda mengetahui asal muasal kain atau lokasi pembuatan setiap pakaian? Apakah Anda menyadari beragam bahan yang digunakan dalam membuat produk alas kaki Anda, atau beberapa negara yang terlibat dalam produksi aksesoris Anda? Meskipun pertanyaan-pertanyaan ini mungkin tidak terlintas di benak orang biasa, mereka penting bagi bisnis yang bekerja dalam pengadaan, pembuatan, dan pemasaran pakaian fashion.
What Is a Supply Chain?
Rantai pasokan adalah jaringan perusahaan dan layanan yang terintegrasi yang terlibat dalam pengadaan, manufaktur, pengiriman, penyimpanan, dan penjualan produk. Rantai pasokan melakukan banyak hal, seperti perancangan produk, pengadaan bahan mentah dan suku cadang, penilaian dan pemilihan pemasok, perencanaan permintaan, manufaktur, pengiriman, termasuk manajemen armada dan transportasi, pergudangan, dan manajemen pesanan pelanggan. Saat ini, rantai pasokan yang luas mencakup aktivitas perdagangan seperti bea cukai, tarif, dan penyeberangan perbatasan.
What is the Fashion Supply Chain and why is it important?
Dalam industri fashion, rantai pasokan mengacu pada jaringan bisnis dan layanan yang kompleks yang menghubungkan pakaian dan aksesori (sepatu, ikat pinggang, dompet, perhiasan, dan lainnya) dari ide ke konsumen. Rantai pasokan fashion terdiri dari peternak sutra, katun, dan linen; manufaktur tekstil; distributor; pengecer; penyedia logistik pihak ketiga; dan banyak lagi. Di setiap langkah rantai pasokan fashion yang sukses, semua pihak berkomunikasi secara terbuka satu sama lain. Komunikasi ini sangat penting untuk mengurangi waktu tunggu, meningkatkan kualitas, dan memastikan pengiriman yang tepat waktu ke retail dan pelanggan. Rantai pasokan fashion yang kuat menurunkan biaya produksi, dan logistik sekaligus membuat pelanggan lebih puas.
Dalam pasar yang sangat kompetitif, rantai pasokan sangat penting untuk industri fashion karena, untuk memastikan bahwa merek dan pengasong dapat memproduksi dan mengirimkan pakaian, aksesoris, dan barang lain dengan cepat dan tepat waktu untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus berubah - ubah. Rantai pasokan yang dikelola dengan baik mengurangi biaya, memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan membantu produsen atau pengasong fashion memaksimalkan keuntungan. Perusahaan bergantung pada teknologi untuk memastikan hasil. Perusahaan sangat bergantung pada teknologi untuk mengelola setiap langkah dalam supply chain untuk memastikan hasil yang diinginkan.
Poin - poin
- Rantai pasok fashion dimulai dari bahan mentah dan berakhir dengan penjualan pakaian dan aksesoris
- Rantai pasokan fashion biasanya bergantung pada perangkat lunak untuk merencanakan, memesan, dan melacak barang dan pengiriman di setiap tahap karena sangat kompleks dan melibatkan pabrik yang canggih, berbagai macam transportasi, tenaga kerja yang handal, dan berbagai peraturan di seluruh dunia.
- Perusahaan fashion dapat meningkatkan margin keuntungan mereka sebesar beberapa poin persentase melalui manajemen rantai pasokan yang efektif.
An explanation of the fashion supply chain
Rantai pasokan fashion diawali dengan membuat desain pakaian atau aksesori. Ini mencakup detail seperti warna, bahan, jahitan, dan pengikat, seperti kancing, resleting. Saat produsen menerima rinciannya, bahan mentah dicari, rencana produksi dibuat, barang dibuat dan dirangkaikan, dan produk jadi dikirim ke gudang. Dari sana, produk dikirim ke pengasong, yang kemudian didistribusikan ke pelanggan untuk dibeli secara online dan di toko fisik. Pengasong juga biasanya menawarkan layanan pelanggan yang membantu dengan pertanyaan dan pengembalian.
Menurut Statista, industri fashion global menghasilkan pendapatan lebih dari US$1,5 triliun pada tahun 2022, dengan sebagian besar produk dibuat di negara-negara Asia karena upah yang rendah. Semakin banyak pelanggan di Amerika Utara dan Eropa yang menuntut agar merek dan toko fashion mengikuti standar ketenagakerjaan dan lingkungan yang adil. Ini mendorong industri untuk menilai pemasok sesuai dengan standar ini. Selain itu, pelanggan ingin merek dan pengasong fashion menampilkan informasi asli produk di situs web, kemasan, dan label rak mereka.
How Is the Supply Chain for Fashion Operational?
Rantai pasokan fashion dimulai dari perancang busana dengan membuat desain. Setelah itu, desain diserahkan ke perusahaan yang menghasilkan tekstil atau fasilitas yang memproduksi pakaian, yang kemudian mengolah kain menjadi pakaian. Pakaian diperiksa untuk kontrol kualitas setelah diproduksi. Pakaian akan dikirim ke distributor dan gudang logistik online atau langsung ke toko retail fisik, di mana pelanggan dapat membelinya. Pada akhirnya, kemajuan industri fashion didorong oleh aliran data dan bahan yang efektif dari jaringan yang kompleks ini.
Proses rantai pasokan industri fesyen dapat berbeda-beda tergantung pada pasar, permintaan pelanggan, dan cara pengecer bertindak. Misalnya, beberapa pengecer ingin memastikan bahwa produk dan bahan mentah mereka berasal dari pemasok yang memiliki standar lingkungan yang ketat dan praktik kerja yang adil. Meskipun demikian, secara umum, alur kerja rantai pasokan biasanya terlihat seperti berikut:
- Mendapatkan Bahan Baku: Tahap pertama dalam proses rantai pasokan dan melibatkan pembelian bahan mentah yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Bahan mentah ini bisa dibeli langsung dari petani sutra, rami, kapas, atau dari pemasok pihak ketiga, yang biasanya berasal dari daerah tersebut. Fokus utama langkah ini adalah mendapatkan bahan berkualitas tinggi dengan biaya terendah, seringkali mempertimbangkan tenaga kerja yang adil dan lingkungan.
- Produksi dan Perencanaan Desain: Pada tahap ini, produsen membuat rencana produksi produk berdasarkan permintaan dan kebutuhan pelanggan. Rencana tersebut mempertimbangkan kualitas produk, efektivitas biaya, ketersediaan bahan, dan tingkat inventaris.
- Manufaktur: Selama tahap ini, bahan mentah berubah menjadi produk jadi yang siap dikirim ke pengecer atau langsung ke pelanggan. Produsen harus secara hati-hati mengelola tingkat produksinya untuk memenuhi permintaan pelanggan sambil menghindari produksi produk berlebihan yang akan menghambat penjualan.
- Distribusi: Produk didistribusikan ke toko retail, melalui grosir, atau langsung ke pelanggan setelah diproduksi. Langkah ini dapat mencakup pengemasan dan pengiriman melalui berbagai jaringan transportasi, seperti jalan raya, kereta api, jalur air, dan pesawat.
- Gudang/Penyimpanan: Perusahaan menyimpan stoknya di dekat lokasi penjualan, sehingga dapat dikirim dengan cepat dan mudah saat dibutuhkan. Dengan proses ini, pesanan dipenuhi dengan segera tanpa penundaan atau kehabisan stok, menghalangi pelanggan untuk mengunjungi toko pesaing.
- Optimalisasi logistik dan rantai pasok: Perusahaan menyimpan stoknya di dekat lokasi penjualan, sehingga dapat dikirim dengan cepat dan mudah saat dibutuhkan. Dengan proses ini, pesanan dipenuhi dengan segera tanpa penundaan atau kehabisan stok, menghalangi pelanggan untuk mengunjungi toko pesaing.
- Customer Service: Untuk memastikan pelanggan puas dengan pembelian mereka dan membantu mereka dalam pengembalian, tim layanan pelanggan berkomunikasi langsung dengan mereka untuk menjawab pertanyaan mereka tentang produk, pengiriman, dan lainnya.
Fashion Supply Chain's In The Future
Dengan munculnya AI, industri fashion diperkirakan akan mengalami transformasi besar. Perangkat lunak manajemen rantai pasokan yang memiliki model prediktif, AI bawaan, dan dapat membantu perusahaan menyesuaikan diri dengan cepat untuk mencegah gangguan rantai pasokan. Misalnya, AI dapat menggunakan algoritme bawaan untuk memprediksi keandalan di masa depan dan belajar dari kinerja pemasok dari waktu ke waktu. Hal ini dapat memprediksi pemasok yang tidak memenuhi janji atau toko retail yang tidak membayar tagihan tepat waktu. Bisnis kemudian dapat menghentikan masalah ini dengan beralih ke pemasok lain untuk barang yang sama atau menurunkan batas kredit untuk toko yang terlambat membayar. AI juga dapat memasukkan data pihak ketiga, seperti prakiraan cuaca, ke dalam algoritme untuk memprediksi kekurangan pasokan, termasuk yang disebabkan oleh kekeringan di Texas yang memengaruhi produksi kapas. Dengan kemajuan ini, perusahaan fashion secara bertahap membangun platform yang lebih cerdas yang dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan dan mengurangi biaya.