Review Artikel
Judul
Analisis Jadwal Tanam Bawang Merah Untuk Meningkatkan Pendapatan Penduduk di Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang
Nama Jurnal
Jurnal Manajemen Logistik dan Transportasi
Volume
Volume 7 Nomor 2
Tahun Terbit
2021
Penulis
1. Afferdhy Ariffien
2. Ramadhinra Addin
Reviewer
1.
Allaisya Qaifa Karin
182230076@std.ulbi.ac.id
2. Alya Maulida
182230072@std.ulbi.ac.id
3. Ferdi Iqsan 182230120@std.ulbi.ac.id
4. Riva Herdiansyah 182230185@std.ulbi.ac.id
Abstrak
Penelitian ini membahas analisis jadwal tanam bawang merah untuk meningkatkan pendapatan penduduk di Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang. Data produksi bawang merah mentah di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2018 disajikan, serta konsumsi bawang merah mentah di rumah tangga. Aliran aktivitas dalam rantai pasok bawang goreng melibatkan petani, pedagang pengumpul, dan produsen. Manajemen rantai pasok melibatkan kemitraan dan kesepakatan kontraktual. Strategi pengembangan usaha tani bawang merah mentah melibatkan matriks SWOT dan matriks IFE untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis faktor internal dan eksternal menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah memiliki kekuatan yang cukup kuat dan mampu memanfaatkan peluang eksternal. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan termasuk memanfaatkan dukungan dari Gapoktan dan pemerintah, meningkatkan kualitas tenaga kerja, dan memaksimalkan hubungan kerjasama. Untuk usaha bawang goreng, strategi efisien meliputi memperkenalkan produk melalui pameran dan menggunakan media sosial untuk promosi. Analisis rantai pasok bawang merah mentah dan bawang goreng dilakukan menggunakan kerangka Food Supply Chain Network. Hasil analisis mencakup pola tanam, penggunaan input fasilitas produksi, sasaran rantai pasok, struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok, proses bisnis rantai pasok, aliran rantai pasok, informasi, dan dana.
Permasalahan
Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa permasalahan, termasuk ketidakstabilan harga bawang merah yang dapat merugikan petani karena hasil produksi yang murah tidak sebanding dengan biaya produksi tinggi. Selain itu, ada kendala terkait ketersediaan pupuk dan bibit yang relatif mahal, serta peran pemerintah dalam menetapkan skema harga, distribusi, dan memastikan mutu bahan pertanian. Penelitian juga mencakup analisis faktor internal seperti kurangnya inovasi baru, harga bahan baku yang mahal, dan penggunaan input yang tinggi.
Tujuan
Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis rantai pasok bawang merah mentah dan usaha bawang goreng di Kabupaten Enrekang. Selain itu, penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi strategi pengembangan usaha tani bawang merah mentah dan produksi bawang goreng, serta mengevaluasi pendapatan dan produksi dari usaha industri bawang goreng UD. Rizki Amalia
Judul |
Analisis Jadwal Tanam Bawang Merah Untuk Meningkatkan Pendapatan Penduduk di Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang |
Nama Jurnal |
Jurnal Manajemen Logistik dan Transportasi |
Volume |
Volume 7 Nomor 2 |
Tahun Terbit |
2021 |
Penulis |
1. Afferdhy Ariffien 2. Ramadhinra Addin |
Reviewer |
1.
Allaisya Qaifa Karin
182230076@std.ulbi.ac.id 2. Alya Maulida
182230072@std.ulbi.ac.id 3. Ferdi Iqsan 182230120@std.ulbi.ac.id
4. Riva Herdiansyah 182230185@std.ulbi.ac.id |
Abstrak |
Penelitian ini membahas analisis jadwal tanam bawang merah untuk meningkatkan pendapatan penduduk di Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang. Data produksi bawang merah mentah di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2018 disajikan, serta konsumsi bawang merah mentah di rumah tangga. Aliran aktivitas dalam rantai pasok bawang goreng melibatkan petani, pedagang pengumpul, dan produsen. Manajemen rantai pasok melibatkan kemitraan dan kesepakatan kontraktual. Strategi pengembangan usaha tani bawang merah mentah melibatkan matriks SWOT dan matriks IFE untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis faktor internal dan eksternal menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah memiliki kekuatan yang cukup kuat dan mampu memanfaatkan peluang eksternal. Beberapa strategi yang dapat dipertimbangkan termasuk memanfaatkan dukungan dari Gapoktan dan pemerintah, meningkatkan kualitas tenaga kerja, dan memaksimalkan hubungan kerjasama. Untuk usaha bawang goreng, strategi efisien meliputi memperkenalkan produk melalui pameran dan menggunakan media sosial untuk promosi. Analisis rantai pasok bawang merah mentah dan bawang goreng dilakukan menggunakan kerangka Food Supply Chain Network. Hasil analisis mencakup pola tanam, penggunaan input fasilitas produksi, sasaran rantai pasok, struktur rantai pasok, manajemen rantai pasok, sumber daya rantai pasok, proses bisnis rantai pasok, aliran rantai pasok, informasi, dan dana. |
Permasalahan |
Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa permasalahan, termasuk ketidakstabilan harga bawang merah yang dapat merugikan petani karena hasil produksi yang murah tidak sebanding dengan biaya produksi tinggi. Selain itu, ada kendala terkait ketersediaan pupuk dan bibit yang relatif mahal, serta peran pemerintah dalam menetapkan skema harga, distribusi, dan memastikan mutu bahan pertanian. Penelitian juga mencakup analisis faktor internal seperti kurangnya inovasi baru, harga bahan baku yang mahal, dan penggunaan input yang tinggi. |
Tujuan Penelitian |
Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis rantai pasok bawang merah mentah dan usaha bawang goreng di Kabupaten Enrekang. Selain itu, penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi strategi pengembangan usaha tani bawang merah mentah dan produksi bawang goreng, serta mengevaluasi pendapatan dan produksi dari usaha industri bawang goreng UD. Rizki Amalia |
Metode Penelitian |
Metode penelitian ini mencakup metode kualitatif deskriptif dan metode kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi langsung di lokasi penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan Supply Chain Management (SCM) dan Food Supply Chain Network (FSCN). Analisis faktor internal (IFE) juga digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan usaha bawang goreng UD. Rizki Amalia |
Hasil Penelitian |
Hasil penelitian meliputi: 1. Sasaran pasar produk bawang goreng UD. Rizki Amalia melibatkan konsumen di Kabupaten Enrekang dan pertokoan retailer di Kota Makassar. 2. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan bawang merah, memberikan dasar untuk alternatif strategi pengembangan, seperti memanfaatkan dukungan Gapoktan dan harga input rata-rata. 3. Kelebihan dan kelemahan UD. Rizki Amalia, termasuk keterbatasan modal usaha. 4. Matriks IFE menunjukkan kemampuan UD. Rizki Amalia di atas rata-rata dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman eksternal. 5. Rekomendasi strategi pengembangan usaha tani bawang merah mentah dan produksi bawang goreng. 6. Pendapatan dan produksi usaha bawang goreng UD. Rizki Amalia mengalami peningkatan, tetapi masih menghadapi kendala seperti keterbatasan modal dan ketergantungan pada bahan baku petani |
Kelebihan |
Kelebihan penelitian dalam artikel ini antara lain: 1. Penggunaan pendekatan SCM dan FSCN memberikan pemahaman mendalam tentang rantai pasok bawang merah dan bawang goreng. 2. Kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif memberikan pemahaman komprehensif tentang usaha tani dan produksi bawang goreng. 3. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman memberikan dasar untuk strategi pengembangan. 4. Rekomendasi strategi memberikan arah yang jelas untuk meningkatkan kinerja usaha |
Kekurangan |
Beberapa kekurangan penelitian ini yaitu melibatkan keterbatasan generalisasi, seperti proses pengumpulan dan analisis data, serta validitas hasil. Jurnal ini juga minim dalam memberikan informasi terkait batasan penelitian, sehingga pembaca menghadapi kesulitan dalam mengevaluasi sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan pada situasi lain. Selain itu, informasi tentang dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari analisis rantai pasok bawang merah dan usaha bawang goreng di Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang juga tidak cukup tersedia dalam artikel ini. |
Kesimpulan |
Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memberikan saran strategi pengembangan usaha kepada petani bawang merah dan pemilik usaha bawang goreng di Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang. Evaluasi faktor internal dan eksternal menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah memiliki kekuatan yang signifikan dan dapat memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dapat diakomodasi mencakup pemanfaatan dukungan dari Gapoktan dan pemerintah, peningkatan kualitas tenaga kerja, dan optimalisasi kerjasama. Selain itu, analisis rantai pasok bawang merah mentah dan bawang goreng menggunakan kerangka Food Supply Chain Network, mencakup aspek-aspek seperti struktur rantai pasok, proses bisnis, manajemen jaringan, dan sumber energi. Oleh karena itu, artikel ini memberikan wawasan yang berguna untuk pengembangan usaha bawang merah dan bawang goreng di wilayah tersebut. |
Sumber Terkait:
https://juna.ulbi.ac.id/index.php/stimlog