Kalau kita membicarakan pembangunan pasti pertama terlintas dipikiran kita adalah konstruksi, tataletak ruangan, denah, sketsa rumah, bahan bangunan, pondasi, dan masih banyak lagi, tahukah kalian jika itu semua sangat berkaitan dengan logistik dalam setiap proses nya. Contoh kecil nya jika memiliki bahan bangunan dan kita tidak merencanan akan disimpan dimana maka bahan bangunan itu justru malah akan menghambat proses pekerjaan, dari sudah nya akses keluar masuk kendaraan karena terhalang pasir atau justru membuat susah penggunaan pasir karena tempat penyimpanan nya jauh dari tempat penggunaan pasir tersebut.
Untuk membangun sebuah Universitas dibutuhkan perencanaan yang matang dan bagus karena proyek yang dikerjakan tidaklah kecil,Contoh kerugian yang terjadi karena perencaan yang tidak matang:
- Kegagalan proyek karena kurang perencanan perhitungan bahan bangunan, alat berat yang datang tidak cukup untuk mengerjakan proyek.
- Infrastruktur yang tidak bagus (Bangunan mudah rusak).
- Banyak oknum mandor yang korupsi uang pembangunan karena asal merekrut orang, atau karena kurang nya permantauan dari atasan.
- Pekerja yang tidak tahu jadwal kerja.
- Kurang nya pelatihan pekerja jadi pekerja bekerja asal-asalan.
Strategi yang diperlukan terhadap material konstruksi, mulai dari proses pemesanan, pengiriman, penanganan dan evaluasi berkala selama konstruksi. Unutk membuat strategi yang bagus kita mengenal yang namanya SCM (Supplu Chain Manajemen) yang bertujuan untuk meningkatkan efisien bagi kinerja perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan seperti manajemen pergudangan (Warehouse management), distribusi barang (Distribution), jasa pengangkutan barang (Freight Transportation) dan pengelolaan pesanan (Sales order Processing).
Proses distribusi logistik yang terdiri dari satu set fasilitas dan transportasi layanan yang masing-masing terdiri dari satu pabrik produksi dengan sebuah gudang yan terhubung dan satu set target pasar tempat para pelanggan atau konsumen berada. Tujuan logistik adalah menyampaikan barang atau melakukan pengadaan barang (Material, barang setangah jadi, atau barang jadi) dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dalam keadaan yang dapat tepakai ke lokasi yang mana barang tersebut membutuhkan jumlah biaya yang rendah pula.
Secara umum tugas staf logistik adalah melakukan pendatangan barang, bahan material, penyimpanan dan penyaluran material atau proyek ke bagian pelaksaan lapangan.
Berikut adalah bagian manajemen logistik material konstruksi:
1. Membuat Draft daftar Supplier Material dan Harga.
Bertugas melakukan pecarian, daftar supplier yang menyediakan material yang hendak dipesan sesuai perencanaan. Tujuan nya untuk mengetahui secara komprehensif profil supplier material guna memperoleh supplier ideal dari segi harga, kualitas, material, pelayanan dan lainnya.
2. Penentuan Supplier.
Menentukan supplier mana yang sekiranya ideal sebagai vendor berdasarkan
kriteria yang sesuai dalam tim proyek.
3. Pemesanan (Ordering).
Melakukan
proses pemesanan material kepada pihak supplier yang telah setuju sebagai
vendor kerja. Dengan tugas memastikan ketepatan jumlah
volume material. Sehingga dapat terhindar dari kelebihan maupun kekurangan material pada tahap konstruksi.
4. Penanganan Transportasi.
Mengecek
kelayakan pengiriman material. Hal yang penting adalah ketepatan penyusunan material, kelayakan packaging, ketepatan
waktu pengiriman, jumlah dan spesifikasi materialnya yang akan menuju lokasi
proyek.
5. Menentukan Lokasi Penyimpanan Material.
Memastikan kelayakan kondisi penyimpanan sementara material
pada lokasi lokasi proyek. Penyimpanan ini juga sebagai standar keamanan dan
penjagaan kualitas barang.
6. Menandai Label.
Untuk menghindari kesalahan penggunaan.
7. Melakukan Pencatatan.
Keluar masuknya barang
8. Bertanggung Jawab.
Atas ketersediaan bahan dan material yang dibutuhkan.
9. Membuat dan Menyusun.
Laporan kebutuhan bahan material sesuai dengan format yang menjadi standar kontraktor.
10. Membuat dan Menyusun Berita Acara Mengenai Evaluasi.
Selama tahap konstruksi sebagai laporan pertanggung jawaban.
Evaluasi memuat jumlah persediaan material, jumlah material yang masuk dan
keluar, jumlah material yang rusak atau tertolak, dan menentukan jumlah barang
masuk dan kebutuhan material yang masih akan order selama konstruksi.Sebagai
gambaran bagi negara yang telah menerapkan Sistem Manajemen Waste Material
konstruksi sebagai tugas staf logistik juga menentukan dan mengevaluasi jumlah
volume waste material.
Untuk menerapkan logistik material dan industri sudah seharus nya tanggung jawab bagi pihak pelaksana pembangunan Universitas. Guna menghindari penyimpangan yang selama ini banyak ditimbulkan seperti kualitas material yang tidak sesuai. Serta pembengkakan biaya akibat banyak nya material yang rusak akibat pengangan yang tidak tepat. Dan tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi durasi pelaksaan proyek secara keseluruhan.
Logistik tidak hanyak ada pada saat pembangunan sebuah Universitas, tapi dilingkungan perkuliahan juga sering terjadi tanpa kita sadari karena logistik pasti tidak akan pernah lepas dengan kehidupan sehari hari kita, contoh nya saja saat kita melakukan penataan kursi di ruang kelas, menata barang di dalam gudang, atau memanage keuangan kita untuk membeli barang yang kita butuh kan.
pada saat kita melakukan aktifitas logistik hal pertama yang kita perlukan adalah perencaan, seperti contoh kursi rencana nya akan seperti apa kursi ini ditata atau disusun, atau memanage uang kita butuh rencara akan digunaan untuk apa uang ini jika kita tidak manage mungkin sebelum kita mendapat uang lagi uang kita akan habis karena kita gunakan untuk hal yang tidak perlu.
Dilogistik juga ada yang namanya distribusi, menurut Anwar (2008:125) dalam kamus bahasa Indonesia, mengertian distribusi adalah pembagian pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa tempat. Contoh nya seperti pada saat ada kegiatan himpunan yang memerlukan banyak kursi kita harus mendistribusikan banyak kursi ke ruang auditorium dari gudang untuk duduk para penonton.
Dalam lingkungan kampus juga kita bisa order makan yang itu juga termasuk kedalam aktifitas logistik, kita memesan dengan menu yang kita minta dengan kuantitas yang kita ingin kan dan harga yang sudah di tentukan itu juga sebagian dari aktifitas logistik yang membuat makan hingga sampai ke tangan kita sebagai konsumen itu termasuk kedalam aktifitas distriibusi.
Kehidupan kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya aktifitas logitik yang kita sadari maupun yang biasa kita lakukan hingga kita tidak sadar kita melakukan aktifitas logistik.
Reverensi:
https://www.prahu-hub.com/manajemen-logistik-material-konstruksi/
https://repository.uin-suska.ac.id/14051/7/7.%20BAB%20II__2018579MEN.pdf
KALA: https://sites.google.com/std.ulbi.ac.id/pengantar-teknologi-digital-/1-logistik-a