Mengoptimalkan Pengalaman Camping ke Gunung dengan Perencanaan Logistik yang Matang
Belakangan ini aktivitas mendaki memang tengah diminati, khususnya oleh milenials. Camping ke gunung merupakan salah satu kegiatan yang paling dinanti oleh para pecinta alam dan petualangan. Setiap langkah di puncak gunung membawa nuansa petualangan, kebebasan, dan ketenangan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Tiupan angin sejuk dan aroma tanah basah di ketinggian gunung menjadi saksi bisu petualangan yang tak terlupakan. Mendaki gunung bukan hanya sekadar mencapai puncak, tetapi sebuah perjalanan yang dipenuhi akan tantangan dan keajaiban alam. Namun, di balik pesona dan keindahan, terselip tantangan besar yang dapat diatasi dengan perencanaan logistik yang matang. Logistik dalam camping ke gunung melibatkan persiapan, pengorganisasian, dan manajemen sumber daya agar kegiatan tersebut dapat berjalan efisien. Kekeliruan teknik mengatur logistik dapat menyebabkan pendakian terasa makin sulit dan bahkan apabila keadaan ekstrim bisa menyebabkan kematian, oleh karena itu managemen logistik sangat dibutuhkan oleh setiap pendaki pemula ataupun yang sudah sering mendaki, kita harus mengasumsikan hal terburuk yang akan terjadi dalam pendakian seperti tersesat dan kesulitan kembali. Artikel ini akan membahas pentingnya perencanaan logistik dalam camping ke gunung serta memberikan tips untuk mengoptimalkan pengalaman camping.
Tujuan Managemen Logistik
Tujuan dalam penguasaan teknik managemen logistik supaya pendaki dapat menentukan jenis perbekalan berdasarkan volume, kandungan kalori serta nutrisi supaya lebih efesien dan juga ekonomis, sehingga carrier (tas pendakian) yang kita gunakan tidak menjadi berat dan tidak menghabiskan tempat, tetapi juga tetap bisa memenuhi kebutuhan energi yang proporsional untuk para pendaki. Logistik tentunya adalah kebutuhan vital bagi setiap pendaki, habisnya logistik ditengah perjalanan dapat menyebabkan pendakian tak mungkin lagi untuk diteruskan dan sebaiknya kita memilih opsi kembali dan mempersiapkan pendakian itu dengan lebih teliti. Pemilihan bahan logistik yang tidak tepat juga dapat menyebabkan pendaki cepat merasa lapar, padahal sudah makan dengan porsi yang terlihat cukup dan banyak. Selain dari itu, logistik dengan kandungan nutrisi yang kurang baik bisa mengurangi daya tahan tubuh kita saat pendakian, membuat otot lama untuk pulih saat istirahat dan lain sebagainya.
Sebelum meninjau hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis logistik yang tepat, ada baiknya kita juga mengetahui sekilas ilmu tentang kebutuhan energi manusia berdasarkan berbagai jenis kegiatan yang dilakukan.
Kebutuhan Energi Berdasarkan BMR
BMR atau Basal Metabolig Rate adalah hitungan energi minimal yang dibutuhkan tubuh kita dalam keadaan istirahat sempurna baik secara fisik ataupun psikis, berbaring tetapi bukan tidur disuhu ruangan 25 derajat celcius (Darwin, 1988:7).
Bagi seorang pendaki gunung, jumlah kebutuhan kalori dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
1. Jenis kelamin
2. Suhu sekitar lingkungan
3. Jenis kegiatan saat pendakian
Cara menghitung besarnya BMR adalah :
(Berat badan x 24 kalori)
Misalnya, berat badan 60kg berarti kebutuhan kalori adalah 60 x 24 = 1440.
Cara Perhitungan Kalori Harian Pendaki
Seseorang dengan berat badan 60kg yang melakukan kegiatan pendakian gunung, maka kebutuhan kalorinya adalah :
60 kg x 24 kalori = 1440 kalori (BMR)
125% x 1440 (BMR) = 1800 kalori
Jadi total kebutuhan kalori perharinya adalah : 1440 + 1800 = 3240 kalori/hari
Hitungan Kalori Bahan Makanan
Jadi rentang kebutuhan kalori untuk kegiatan di alam terbuka yaitu antara 2500 s/d 3500 kalori perhari. Kebutuhan kalori pria dan wanita pasti berbeda, hal ini karena jaringan lemak pada wanita dibawah kulit lebih tebal, karenanya proses pengeluaran tubuh menjadi lebih kecil dibanding pria.
Bagi seorang pendaki kebutuhan kalorinya adalah seperti dibawah ini :
1. Untuk pendakian ringan pria 2700 kalori, sedangkan wanita 2300 kalori.
2. Untuk pendakian sedang pria 2900 kalori sedangkan wanita 2500 kalori.
3. Untuk pendakian berat pria 3200 kalori sedangkan wanita 2800 kalori.
Sumber Nutrisi Yang Tepat Bagi Pendaki Gunung
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat memilih jenis logistik atau perbekalan selama pendakian antara lain :
1. Perhatikan total kalori dan komposisi gizi dan nutrisi yang terkandung.
2. Ukurannya jangan terlalu besar, pilih makanan yang tidak mudah rusak dan awet.
3. Mudah dalam penyajian, agar kita hemat waktu, air dan bahan bakar.
Beberapa Faktor Yang Menjadi Bahan Pertimbangan Saat Menentukan Perbekalan/Logistik Dalam Pendakian
1. Lama Waktu Pendakian
Tentunya lama proses pendakian yang kita lakukan menjadi pertimbangan utama, kaitannya dengan berapa banyak perbekalan yang kita bawa dan kebutuhan nutrisi harian, perhitungan lama pendakian dimulai saat melakukan perjalanan hingga saat kita kembali ke pos pendakian pertama dan juga sebaikanya kita lebihkan perbelakan 1-2 hari untuk tindakan preventif, terhadap hal darurat.
2. Berapa Jumlah Pendaki
Jumlah pendaki keseluruhan juga menjadi pertibangan berikutnya, yang menentukan banyaknya logistik yang harus dibawa, baik bagi pendakian dalam kelompok kecil,sedang maupun besar hitung dengan tepat berapa jumlah pendaki yang akan berangkat dan juga lamanya waktu pendakian.
3. Pertimbangan Alergi Makanan
Ada kalanya tidak semua jenis makan dapat dimakan oleh setiap pendaki, bisa jadi dalam rombongan itu terdapat personil yang tidak bisa makan jenis makanan tertentu karena alasan misalnya alergi dan sebagainya. Tentu ini akan jadi masalah apabila tidak diperhatikan, dalam hal ini bisa jadi list makanan di daftar banyak yang berubah karena faktor ketiga.
4. Adanya Sumber Air
Air merupakan kebutuhan yang paling vital dalam perjalanan maupun pendakian, tubuh manusia dapat bertahan lebih lama dalam keadaan kebutuhan air tercukupi dibanding dengan kebutuhan makanan saja yang tercukupi, oleh karena itu pastikan apakah tempat pendakian kita memiliki sumber air yang layak dan cukup selama pendakian, atau kita harus membawa semua kebutuhan air dari rumah.
Contoh Sumber Makanan Kaya Serat Yang Dapat Menjadi Alternatif Saat Pendakian
1. Sumber karbohidrat pengganti Beras ada beberapa alternatif lain yang dapat dijadikan opsi seperti, Bubur nasi, Biskuit, Sereal, Mie, Roti gandum.
2. Sumber protein pengganti Telur kita bisa juga membawa Susu, Sarden, Keju, Yogurt sebagai tambahan atau alternatif pengganti.
3. Untuk sumber lemak anda bisa menyediakan Cornet, Sosis, Baso, Abon atau Dendeng.
Tips Untuk Mengoptimalkan Pengalaman Camping
1. Pemilihan Lokasi dan Rute
Sebelum memulai perjalanan, identifikasi lokasi camping yang aman dan sesuai dengan tingkat keterampilan dan keinginan peserta. Rencanakan rute perjalanan dengan mempertimbangkan jarak, waktu tempuh, dan kondisi medan gunung.
2. Peralatan dan Perlengkapan
Persiapkan peralatan dan perlengkapan camping dengan teliti. Pastikan semua peralatan seperti tenda, sleeping bag, matras, dan peralatan memasak berfungsi dengan baik. Perhatikan juga kebutuhan spesifik gunung yang akan didaki, seperti peralatan pendakian yang sesuai.
3. Pangan dan Gizi
Perencanaan logistik untuk kebutuhan pangan dan gizi sangat penting. Bawalah makanan yang ringan, bergizi, dan mudah disiapkan. Pastikan untuk membawa air minum yang cukup, atau pertimbangkan untuk membawa alat penyaring air jika sumber air alami tersedia.
4. Pengelolaan Sampah
Selalu prioritaskan prinsip Leave No Trace. Bawa kantong sampah ekstra dan pastikan untuk membawa pulang semua sampah, termasuk sampah organik. Memastikan kebersihan lingkungan camping merupakan tanggung jawab bersama peserta.
5. Kesehatan dan Keselamatan
Persiapkan perlengkapan medis darurat, seperti plester, obat-obatan pribadi, dan peta medis gunung. Pastikan setiap peserta memiliki pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama dan keselamatan di alam terbuka.
6. Komunikasi dan Navigasi
Pastikan setiap peserta membawa peralatan komunikasi seperti radio atau ponsel dengan daya tahan baterai yang memadai. Selain itu, pahami cara menggunakan peta dan kompas untuk navigasi di alam terbuka.
7. Informasi Cuaca
Cek perkiraan cuaca sebelum berangkat dan bawa peralatan tambahan seperti jas hujan atau jaket tebal sesuai dengan kondisi cuaca yang mungkin dijumpai di gunung.
Kesimpulan
Camping ke gunung tidak hanya menjadi pilihan populer di kalangan milenial, tetapi juga menawarkan pengalaman petualangan, kebebasan, dan ketenangan yang sulit diungkapkan. Perencanaan logistik yang cermat menjadi kunci utama untuk memastikan keberhasilan dan keselamatan perjalanan, dengan manajemen logistik yang efisien membantu menghindari risiko kesehatan dan keselamatan. Dalam mencapai tujuan ini, pemahaman akan kebutuhan energi, pemilihan perbekalan yang tepat, dan manajemen sumber daya menjadi langkah krusial. Dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti lama waktu pendakian, jumlah pendaki, pertimbangan alergi makanan, dan ketersediaan sumber air, dapat dihasilkan perencanaan logistik yang sesuai. Melalui pemahaman mendalam terhadap kebutuhan energi, perhitungan kalori harian, dan pemilihan sumber nutrisi yang tepat, pendaki dapat memastikan kecukupan gizi. Pilihan sumber makanan kaya serat juga menjadi pertimbangan penting untuk memberikan variasi dalam perbekalan. Dengan mengoptimalkan aspek-aspek seperti pemilihan lokasi, persiapan peralatan, manajemen sampah, kesehatan, komunikasi, dan navigasi, camping ke gunung dapat memberikan pengalaman yang aman, nyaman, dan sukses.